Gombalan Babak 16 Besar s.d. Final Euro 2016

Mulai malam hari entar hingga 2 hari ke depan gelaran Piala Eropa akan memasuki babak 16 Besar (per-delapan final) dengan menggunakan sistem gugur. — Hasil dari Babak Penyisihan Grup kemaren emang sedikit mengejutkan. Tim-tim yang diprediksi oleh banyak kalangan (termasuk saiya) menjadi juara grup, ternyata ada beberapa yang meleset — sebut saja Spanyol, Inggris, Portugal, dan Belgia. Hal ini mengakibatkan skema pertandingan di babak 16 besar yang sudah ditentukan sebelumnya menjadi terlihat aneh. Di satu bagian akan mempertemukan tim-tim besar untuk menuju ke final dan di bagian lainnya boleh dibilang hanya akan mempertemukan “tim kelas 2” – Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di skema pertandingan dan jadwal babak 16 besar di bawah ini:

 

BAGAN 16 BESAR

Berdasarkan skema pertandingan di atas, maka pada hari Kamis, 23 Juni 2016, pukul 15.30 Wib yang lalu saiya mencoba untuk membuat prediksi dari babak 16 besar hingga babak final… berikut siapa yang bakalan jadi juaranya (lihat gb. skema pertandingan di bawah ini). Baca lebih lanjut

Prosetase Babak Penyisihan Grup Euro 2016

Ini ndak begidu penting, hanya saja saiya perlu mbuat tabel ini untuk nglengkapi tabel gombalan euro 2016 babak penyisihan grup. — dari 36 pertandingan di babak penyisihan grup — gombalan yg benar ada: 17 dan salah: 19 — so, prosentasenya: 47% . Berikut tabelnya: Baca lebih lanjut

GOMBALAN & ANALISA SAIYA: BABAK PENYISIHAN GRUP PIALA EROPA 2016

Adalah hak setiap manusia penyuka bal-balan untuk menduga-duga tetang tim mana saja yang bakalan lolos dari lubang jarum babak penyisihan grup pada rebutan piala eropa 2016. Pada dasarnya semuanya cuman kebetulan saja, bila bisa menduga dengan tepat hasil dari sebuah pertandingan yang digelar. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah pertandingan bal-balan yang dilangsungkan secara fair itu sulit diduga hasil akhirnya. Contohnya — siapa yang ngira, bahwa tim antah-berantah yang berjuluk Islandia bisa ndepak si kumpeni Belanda dengan total football-nya yang melegenda itu dari di babak kualifikasi ??  — bahkan untuk meraih tiket ke babak playoff di babak kualifikasi-pun si kumpeni yang berwarna orange itu ndak mampu. Yang lebih mengejutkan lagi adalah tim dinamit Denmark yang kalah bersaing dari “tim yang ndak jelas” yang berjudul Albania. – Pepatah “bola itu bundar” selalu mampu memberikan ruang bagi terjadinya jungkir balik harga daging sapi prediksi bal-balan. Jahh… meskipun keberhasilan dalam menduga hasil sebuah pertandingan bal-balan itu lebih banyak unsur kebetulannya, namun menduga bal-balan dengan mengabungkan data-data yang ada dan intuisi… akan memberikan cita rasa yang berbeda kepada kebetulan tersebut. – dan disitulah letak keasyikannya. Baca lebih lanjut

Selamat Datang Piala Eropa 2016

pialaSelama satu bulan ke depan, terhitung mulai tanggal 10 Juni s.d. 11 Juli 2016 – organisasi bal-balan Eropa (UEFA) punyak hajatan besar “Rebutan Piala Eropa” yang akan diadakan di Perancis. Beruntunglah kita — para penyuka bal-balan Eropa, karena RCTI akan menayangkan hajatan tersebut secara langsung (Live) dari babak penyisihan grup hingga partai final, gratis tanpa diacak. Untuk itu, saiya ucapkan terimakasih yang tak-terhingga — RCTI (kali ini) emang OK!

Berbeda dengan hajatan 4 tahun lalu yang “hanya” diikuti oleh 16 tim, di edisi kali ini ada 24 tim bal-balan yang akan saling berebut piala. Berikut ke-24 tim bal-balan tersebut: Baca lebih lanjut

Adakah Media Yang Bisa Dipercaya??

Idealnya — media massa cetak/elektronik (media) itu netral dan selalu berimbang dalam menyampaikan berita-beritanya. Kalaupun harus berpihak, maka kejujuran, mencerdaskan, dan kebenaran-lah yang mestinya dijadikan haluan dalam keberpihakannya. Namun kerasnya persaingan dalam perebutan oplah dan perubahan tata nilai sosial dalam masyarakat pasca reformasi (1998), telah mendorong para pelaku yang berkecimpung dalam dunia media massa untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi agar masih bisa bertahan dan tetap eksis. Ada yang berhasil, tapi banyak pulak yang harus merelakan untuk gulung-tikar. Baca lebih lanjut

Bias Informasi

koranBerawal dari kemudahan dalam mendapatkan/mengakses informasi berwujud audio/visual maupun kumpulan aksara, banyak orang menjadi mulai tertarik untuk ikutan bercerita dan beropini. Seiring dengan berjalannya waktu, lapak-lapak digital yang mewadahi informasi-informasi tersebut semakin banyak  bermunculan. Ada yang berbayar, banyak pulak yang gratisan. Hal ini ndak hanya mendorong banyak orang yang ikutan bercerita dan beropini saja, tapi udah meningkatkan keinginannya untuk berekspresi dalam balutan aktualisasi diri. Dunia maya-pun menjadi riuh. Baca lebih lanjut

Memburu Gerhana (bagian ke-3/tamat)

Plung. – Tiba-tiba ND solar filter bikinan yang nempel di lensa saiya terjatuh, ketika baru aja gerhana itu mulai. — “sejuta topan badai….. kepiting busuk…bashi-bazouk…kleptomaniak, ectoplas….sea gherkin…anacoluthon…. “, bak Kapten Haddock saiya pun mengumpat sejadi-jadinya. Gimana endak coba….- rencana yang begidu matang bakalan ancur berantakan karena keteledoran saiya yang kurang hati-hati saat mau ngrubah posisi kamera. Dari atas saiya lihat filter itu jatuh di pinggiran jalan tol. Kampret.

“Lewat sebelah sana aja mas…., mungkin ada jalan turun”, saran seorang ibu-ibu. – Saiya lihat pinggiran jalan tol itu berpagar dan kayaknya ndak berpintu. Secercah harapan muncul ketika saiya lihat ada celah pada pagar tersebut. Dengan nekat saiya melalui celah tersebut untuk mencapai pingiran jalan tol. Dan….hureeee…. berhasil. – Blessing in disguise…., kalo filter saiya ndak terjatuh, saiya ndak bakalan dapat gambar seperti ini…

Baca lebih lanjut

Memburu Gerhana (bagian ke-2)

Menurut para suhu fotografi yang tip-tipsnya saiya baca di media online, motret gerhana matahari itu gampang-gampang susah. Dari sisi peralatan, keberadaan ND solar filter yang dapat meredam derasnya sinar matahari emang mutlak diperlukan – karena kalo nekat ndak pake filter tersebut, sensor kamera akan jebol. Begidulah katanya. Kalo sampiyan ndak percaya, silakan dicoba aja.

Di sisi lain, mata kita juga harus dilindungi dengan menggunakan kacamata khusus biyar ndak terjadi kerusakan. Mau ndak mau saiya juga harus mbeli kacamata tersebut. Cuman cilakanya saiya ndak isah mendapatkannya. Sempat terpikir tuk mbeli kacamata yang biasa digunakan oleh tukang las, namun niat itu saiya urungkan. Dan akhirnya saiya mbeli kacamata netral biasa seharga 15ribuan yang kemudian saiya modifikasi agar aman digunakan untuk nglihat gerhana.

GB5 Baca lebih lanjut

Memburu Gerhana

Lusa bila Tuhan ndak berkehendak lain, Gerhana Matahari Total (GMT) dan Gerhana Matahari Sebagian (GMS) akan dapat dilihat di beberapa wilayah di negeri ini. GMT/GMS ini terjadi karena cahaya matahari terhalang oleh bulan sehingga ndak isah nyampe ke bumi. 33 tahun yang lalu, tepatnya di tanggal 11 Juni 1983 – saiya pernah menyaksikan terjadinya GMT yang melintas di pulau Jawa. Saat itu saiya masih kelas III SD (10 tahun), yang tentu saja ndak berani keluyuran di luar untuk nglihat gimana proses berlangsungnya GMT tersebut. Saiya cuman berani menyaksikannya lewat tayangan yang disiarkan oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI). Kini kembali saiya akan merasakan hal yang kurang lebih sama dengan kejadian di 33 tahun lalu tersebut…, bedanya bukan GMT tapi GMS. Jahh…., Jakarta cuman dapat gerhana sekitar 88,76%. Baca lebih lanjut

Tragis

Syahdan saiya-pun cuman bisa menepuk jidat saiya. Disaat dini hari tadi saiya nungguin El Classico jilid 1 di musim ini, mendadak terjadi hiruk-pikuk pemberitaan di televisi terkait dengan ditangkapnya “Sang Presiden” salah satu parpol oleh petugas KPK.  Ceritanya, yang bersangkutan “patut diduga kuat” terlibat dalam kasus penyuapan.  Wajar atau ndak tindakan saiya yang nepuk jidat itu, saiya ndak teu. Namun….bila entar itu benar-benar terbukti secara meyakinkan di pengadilan, maka alasan saiya menepuk jidat saiya sendiri ini tentunya pada saatnya akan bisa dipahami sebagai tindakan yang wajar tanpa pengecualian. Dan sejenak pemberitaan tentang hingar-bingar sebelumnya tentang banjir Jakarta, meninggalnya  anak dibawah umur akibat tindakkan bejat bapaknya sendiri itu…sampai dugaan penyalahgunaan obat-obatan terlarang seorang artis tenar di negeri ini pun berkurang gaungnya. Semua tajuk pemberitaan di media massa hari ini membicarakan masalah “Sang Presiden” yang berinisial “LHI” itu.

Apa lacur…nasi udah menjadi bubur.

bubur Baca lebih lanjut